Memiliki anak yang sehat, cerdas untuk mencetak generasi emas, pastinya harapan semua orang tua didunia ini, dan tahukah bunda, bahwa salah faktor yang menentukannya adalah periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) atau yang disebut Golden Period. Dimana 1000 Hari Pertama Kehidupan ini merupakan periode seorang bayi/anak tumbuh dan perkembangan secara pesat yang mulai dari awal kehamilan hingga anak usia 2 tahun pertama setelah lahir.
Kesehatan dan pemenuhan gizi terbaik pada ibu hamil inilah merupakan periode penentu kualitas anak saat dilahirkan. Nah, bicara soal pemenuhan gizi dalam 1000 Hari Pertama kehidupan dan dalam rangka menyambut Hari Gizi Nasional, bertempat di Hotel Santika TMII, Jakarta Timur, Nutrisi Untuk Bangsa (NUB) mengadakan Health and Nutrition Discussion bersama para Blogger dengan menghadirkan para narasumber yang berkompeten yaitu Prof. Dr. Endang L. Achadi, MPH, Dr. Tirta Prawirta Sari, MSc, SpGK dan Dr. Yustina Anie Indriastuti, MSc, SpGK
Pembukaan acara ditandai dengan sambutan dari Bapak Arief Mujahidin, Manajer Cooporate Communication Sarihusada dengan diadakan acara Healt and Nutrition Discussion ini diharapkan dapat memberikan informasi maupun pengetahuan yang lengkap tentang masalah pentingnya pemenuhan gizi di 1000 Hari Pertama Kehidupan kepada masyarakat luas Indonesia dengan melalui tulisa-tulisan para Blogger ini.
Bapak Arief Mujahidin, Manajer Cooporate Communication Sarihusada |
Lalu, mengapa 1000 Hari Pertama Kehidupan itu sangat penting? Menurut Prof. Dr Endang L. Achadi menjelaskan bahwa masa ini adalah masa pondasi awal kehidupan anak dalam pertumbuhan dan perkembangan yaitu ketika bayi masih berada di perut ibu hingga usia 2 tahun setelah lahir.
Sehingga penting untuk memastikan setiap ibu dan anak mendapatkan nutrisi yang optimal di periode ini dalam langkah awal dalam mencetak generasi emas. Dan apabila diperiode ini tidak dilalui dengan baik (kecukupan nutrisi secara optimal) maka akan berdampak pada kesehatan jangka pendek dan dampak jangka panjang, diantaranya :
1. Kecerdasan (kemampuan kognitif) rendah
Pertumbuhan dan perkembangan otak sebagian besar terjadi pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan. Bila terjadi kekurangan gizi kronis maka jumlah sel-sel otak yang terbentuk lebih sedikit dari yang seharusnya, sehingga fungsinya terganggu. Namun demikian setelah 2 tahun masih ada fungsi-fungsi otak yang masih berkembang, sehingga masih ada peluang dalam memperbaiki fungsi kognitif, yaitu melalui stimulasi dan asupan gizi yang baik.
2. Stunting
Atau tubuh yang lebih pendek dari seharusnya untuk usia pertumbuhannya dan biasanya disebabkan karena masalah kurang gizi yang kronis yang disebabkan asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting ini terjadi mulai janin dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia 2 tahun.
3. Resiko tinggi menderita PTM (Penyakit Tak Menular) saat dewasa nanti, seperti hipertensi, diabetes, obesitas, penyakit jantung atau stroke.
Lalu bagaimanakah upaya apa saja yang dilakukan agar periode 1000 HPK ini dapat berjalan baik, salah satunya adalah pada ibu hamil adalah menerapkan pola makan bergizi seimbang selama kehamilan, status gizi baik, tidak anemia, upayakan tidak hamil saat pada usia remaja, dan pola hidup bersih dan sehat. "bumil dan busui membutuhkan tambahan energi 180-400 kkal serta 20 gram ekstra protein perhari agar kebutuhan zat gizi janin dan bayi terpenuhi" tutur dari Dr. Tirta Prawirta Sari, MSc, SpGK.
Kiri-kanan : Dr. Tirta Prawirta Sari, MSc, SpGK, Prof. Dr. Endang L Achadi, dan DR. Dr Yustina Anie Indriastuti |
Periode pengenalan makanan padat penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi anak dan juga membangun pola makan sehat, biasanya pengenalan atau pemberian MP ASI ini ketika bayi berusia 6-24 bulan. Meskipun ASI masih menjadi nutrisi utama anak, memperkenalkan makanan padat dengan rasa dan tekstur yang baru untuk mendukung perkembangan gerak motorik halus dan mulut, mengajarkan anak agar dapat makan sendiri,dan mengajarkan anak makanan keluarga.
- Upayakan dapur dan peralatan masak terpisah dengan orang dewasa
- Menggunakan Stainless steel dan jangan menggunakan kayu, melamine, steroform, plastik yang tidak aman
- Menggunakan lap sendiri serta dicuci setiap hari
- Cuci tangan dengan sabun sabun dan air mengalir sebelum memasak atau memberikan MP ASI
- Bila memotong gunakan sarung tangan
- jur masak yang diare atau tifus tidak boleh memasak sampai dinyatakan sembuh
- Suapi anak sedikit demi sedikit sampai habis
- Berilah anak minum air putih untuk membersihkan sisa makanan
- Setiap pagi dan sore bersihkan mulut (gosok gigi)
- Ambilah sesuai kebutuhan bila dipanaskan dengan microwave atau dikukus sebentar seperti ASI
- Sarapan : bubur beras merah + ASI : 6sdm peres
- Snack pagi : air jeruk manis 1 buah kecil + ASI
- Makan siang: bubur beras + sayur + daging/ayam/ikan + tahu/tempe disaring (diblender) : 6 sdm peres
- Snack sore : ASI
- Makan malam : buah naga/pepaya/pisang
- Snack malam : ASI
- Sarapan : bubur kacang ijo sdm peres
- Snack pagi : alpukat 1/2 potong sedang + keju
- Makan siang : bubur beras + sayur + daging/ayam/ikan/ati + tahu/tempe 9 sdm peres
- Snack sore : biskuit 2 keping + susu formula 3 takar
- Makan malam : bubur beras + sayur + daging/ayam/ikan/ati+ tahu/tempe 9 sdm peres
- Snack malam Buah naga/pepaya/pisang
Jadi marilah bunda kita dari apa yang kita alami, lakukan ataupun makan (pemenuhan gizi) selama 1000 Hari Pertama Kehidupan memberikan konsekuensi terhadap kesehatan di masa depan dalam membentuk generasi emas.
Nutrisi Untuk Bangsa
Facebook : Nutrisi Untuk Bangsa
Twitter : @Nutrisi_Bangsa
Instagram :@Nutrisi untuk Bangsa
Tidak ada komentar :
Posting Komentar