Kesehatan adalah hal yang sangat penting, dan memiliki tubuh yang sehat dan prima adalah hal yang menjadi keinginan setiap orang. Dan tubuh yang sehat akan memungkinkan kita dapat melakukan berbagai aktivitas, termasuk meraih berbagai tujuan hidup yang kita miliki. Semua ini tentunya kita tidak dapatkan dengan mudah, mengingat tubuh kita juga yang rentan akan berbagai macam penyakit.
Kita tahu penyakit bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja, maka dari itulah menjaga kesehatan tubuh dengan mengubah pola hidup yang sehat penting dilakukan dengan demikian melakukan pencegahan lebih baik daripada mengobati, dan karena semakin dini penyakit terdeteksi, maka semakin cepat pula penangganan yang dapat dilakukan.
Setiap tanggal 4 Februari, masyarakat dunia memperingati Hari Kanker Sedunia sebagai mengkampayekan perang melawan kanker secara global serta upaya pencegahan jutaan kematian akibat kanker dengan kesadaran dan pendidikan tentang kanker untuk semua orang untuk mengambil tindakan pencegahan dan pengendalian kanker.
Tentang Kanker
Seperti yang kita tahu bahwa Kanker termasuk kedalam bagian penyakit tidak menular (PTM) seperti jantung, stroke, gagal ginjal, diabetes, talasemia dan paru kronik, dan penyakit kanker ini muncul ditandai adanya pertumbuhan sel-sel yang tidak normal, bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali lalu menjalar dan merusak kesehatan jaringan lainnya atau menyebar kebagian tubuh lainnya,
Walaupun kanker ini tidak diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi ada faktor yang mempengaruhinya seperti merokok atau terkena paparan asap rokok merupakan penyebab terbesar dari penyakit kanker ini, juga diikuti diet yang tak seimbang, kurang aktifitas fisik, konsumsi alkohol, keturunan, makanan yang kontak dengan zat kimia, paparan sinar ultraviolet dan polutan.
Hingga kini Kanker pun menjadi momok yang mengerikan bagi banyak orang, bahkan menjadi salah satu penyebab kematian kedua terbesar didunia, lebih dari 18 juta orang terdiagonis kanker dan 9.6 juta orang didunia meninggal akibat kanker setiap tahunnya. Di Indonesia prevelensi penyakit kanker juga cukup tinggi, menurut Riskesdas 2013 dan 2018 dimana kanker ini meningkat dari 1,4 per 1000 penduduk menjadi 1,8 per 1000 penduduk, sehingga kanker yang dari tahun ketahun mengalami kenaikan dengan beban pembiayaan yang sangat tinggi setelah jantung (BPJS Kesehatan 2018).
Dari beragam jenis penyakit kanker yang menyerang manusia, ada beberapa jenis kanker yang banyak dialami perempuan, pria maupun anak-anak dan dewasa. Menurut data persentase sumber Globocan 2018 bahwa di Indonesia perempuan lebih tinggi sebagai menyebab kematian terbesar dengan kasus penyakit kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks). sedangkan pada pria lebih banyak mengidap kanker paru, kanker kolorektal, kanker prostat dan kanker hati sedangkan pada anak-anak yang sering terjadi adalah kanker bola mata dan kanker darah (Leukemia).
Kita tahu penyakit bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja, maka dari itulah menjaga kesehatan tubuh dengan mengubah pola hidup yang sehat penting dilakukan dengan demikian melakukan pencegahan lebih baik daripada mengobati, dan karena semakin dini penyakit terdeteksi, maka semakin cepat pula penangganan yang dapat dilakukan.
Setiap tanggal 4 Februari, masyarakat dunia memperingati Hari Kanker Sedunia sebagai mengkampayekan perang melawan kanker secara global serta upaya pencegahan jutaan kematian akibat kanker dengan kesadaran dan pendidikan tentang kanker untuk semua orang untuk mengambil tindakan pencegahan dan pengendalian kanker.
Tema Hari Kanker Sedunia 2020 tahun ini yaitu "I am and I will (saya adalah dan saya akan) yang mana tema itu yang diambil berupa ajakan para individu masyarakat dengan membuat komitmen pribadi dengan melakukan tindakan dalam rangka mengurangi dampak kanker terhadap individu, keluarga dan komunitas. Dan momen Hari Kanker Sedunia juga menjadi kesempatan untuk merefleksikan apa yang kita dapat untuk dilakukan untuk perubahan dalam perjuangan melawan kanker.
Tentang Kanker
Seperti yang kita tahu bahwa Kanker termasuk kedalam bagian penyakit tidak menular (PTM) seperti jantung, stroke, gagal ginjal, diabetes, talasemia dan paru kronik, dan penyakit kanker ini muncul ditandai adanya pertumbuhan sel-sel yang tidak normal, bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali lalu menjalar dan merusak kesehatan jaringan lainnya atau menyebar kebagian tubuh lainnya,
Walaupun kanker ini tidak diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi ada faktor yang mempengaruhinya seperti merokok atau terkena paparan asap rokok merupakan penyebab terbesar dari penyakit kanker ini, juga diikuti diet yang tak seimbang, kurang aktifitas fisik, konsumsi alkohol, keturunan, makanan yang kontak dengan zat kimia, paparan sinar ultraviolet dan polutan.
Hingga kini Kanker pun menjadi momok yang mengerikan bagi banyak orang, bahkan menjadi salah satu penyebab kematian kedua terbesar didunia, lebih dari 18 juta orang terdiagonis kanker dan 9.6 juta orang didunia meninggal akibat kanker setiap tahunnya. Di Indonesia prevelensi penyakit kanker juga cukup tinggi, menurut Riskesdas 2013 dan 2018 dimana kanker ini meningkat dari 1,4 per 1000 penduduk menjadi 1,8 per 1000 penduduk, sehingga kanker yang dari tahun ketahun mengalami kenaikan dengan beban pembiayaan yang sangat tinggi setelah jantung (BPJS Kesehatan 2018).
Dari beragam jenis penyakit kanker yang menyerang manusia, ada beberapa jenis kanker yang banyak dialami perempuan, pria maupun anak-anak dan dewasa. Menurut data persentase sumber Globocan 2018 bahwa di Indonesia perempuan lebih tinggi sebagai menyebab kematian terbesar dengan kasus penyakit kanker payudara dan kanker leher rahim (serviks). sedangkan pada pria lebih banyak mengidap kanker paru, kanker kolorektal, kanker prostat dan kanker hati sedangkan pada anak-anak yang sering terjadi adalah kanker bola mata dan kanker darah (Leukemia).
Pencegahan Risiko Kanker
Seperti penjelasan diatas, dengan faktor penyebab timbulnya kanker ini, sehingga kanker dapat di katakan sebaagi penyakit gaya hidup dan salah satu upaya yang penting yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kanker di Indonesia adalah menjalani pola hidup sehat dengan CERDIK dan menjauhi faktor risiko kanker, serta dengan deteksi dini, yang mana setidaknya 4 dari 10 kasus kanker bisa dicegah.
dr. Cut Putri Arianie, MHkes-Direktur P2PTM |
Oleh karena itu, mari bersama-sama untuk memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap penyakit kanker ini secara dini.
Mendeteksi Dini Kanker Sejak Dini Sebagai Cara yang Paling Aman Untuk Terhindar Dari Kanker
Mendeteksi Dini Kanker Sejak Dini Sebagai Cara yang Paling Aman Untuk Terhindar Dari Kanker
Kanker adalah penyakit tidak boleh dianggap remeh, karena beberapa jenis kanker dapat dideteksi sebelum ada gejala apapun, bahkan pada stadium awal penyakit kanker ini seringkali tidak bergejala atau keluhan. Dan hal inilah orang yang sudah terkena kanker tidak menyadarinya, dan kurangnya kesadaran dan pengetahuan yang mengakibatkan keterlambatan diagnosa dan pengobatan. Oleh karena itulah pemeriksaan deteksi kanker sejak dini penting sekali yang tujuannya agar penyakit ini tidak berkembang menjadi penyakit yang lebih berbahaya, sehingga 30% dari kasus kanker dapat disembuhkan bila ditemukan dan diobati secara dini.
Salah satu upaya dalam pengendalian dan pencegahan melalui deteksi dini pada kanker payudara dengan
Sedangkan untuk deteksi dini pada kanker leher rahim yaitu dengan metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Papsmear dan Vaksin HVA, deteksi dini IVA dan Papsmear ini perlu dilakukan oleh wanita yang sudah melakukan hubungan seksual terutama pada usia 30-50 tahun yang bertujuan untuk menemukan lesi prakanker dan adanya perubahan sel dileher rahim. Deteksi dini ini dapat dilakukan di Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang mempunyai tenaga kesehatan dan kompeten serta memiliki sarana dan prasarana (bidan, dokter) yang terlatih. Apabila dengan deteksi dini IVA positif maka perlu adanya mengikuti Krioterapi.
Prof. Dr.dr.Soehartati A Gondhowiiardjo.Sp .Rad(K)OnkRad- Kepala Departemen Radioterapi FKUi RSCM |
Salah satu upaya dalam pengendalian dan pencegahan melalui deteksi dini pada kanker payudara dengan
- SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri), yang mana sebagaian besar benjolan dapat ditemukan sendiri, waktu terbaik pemeriksaan adalah 7-10 pada hari pertama masa menstruasi dan tetap periksa secara rutin sebulan sekali walaupun sudah masa menopause
- SADANIS (Pemeriksaan Payudara Klinis) dengan bantuan tenaga klinis kesehatan dengan fasilitas kesehatan yang mana dengan metode ini sebesar 85% kanker payudara dapat deteksi, untuk usia 20-30 tahun dianjurkan untuk melakukan metode ini minimal 3 tahun sekali dan sedangkan untuk wanita usia 40 keatas dianjurkan untuk 1 tahun sekali.
Sedangkan untuk deteksi dini pada kanker leher rahim yaitu dengan metode IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat). Papsmear dan Vaksin HVA, deteksi dini IVA dan Papsmear ini perlu dilakukan oleh wanita yang sudah melakukan hubungan seksual terutama pada usia 30-50 tahun yang bertujuan untuk menemukan lesi prakanker dan adanya perubahan sel dileher rahim. Deteksi dini ini dapat dilakukan di Puskesmas atau fasilitas kesehatan yang mempunyai tenaga kesehatan dan kompeten serta memiliki sarana dan prasarana (bidan, dokter) yang terlatih. Apabila dengan deteksi dini IVA positif maka perlu adanya mengikuti Krioterapi.
Bagaimana Cara Masyarakat Untuk Mendapatkan Informasi Tentang Kanker yaitu dengan
- Ditempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas
- Dinas kesehatan Provinsi dan Kabupaten
- Kementerian Kesehatan: Direktorat P2PTM, Pusdatin, Promkes, Rokomyanmas, dan Pemberdayaan Masyarakat
- Melalui bahan penyuluhan tentang kanker seperti buku saku, buku pedoman, leaflet
- Media Elektronik, TV, Radio dan Koran
Mari bersama- sama kira perang melawan kanker dengan kesadaran, pemahaman yang benar dan memulai hidup sehat agar terhindar dari faktor risiko kanker.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar