Gak terasa ya masa pandemi Covid-19 belum berakhir juga, hampir 4 bulan kita menjalani kondisi di masa pandemi ini, dengan mengubah kebiasan kita yang kita lakukan sehari-hari baik di rumah, di sekolah, di tempat kerja dan di manapun sehingga kita tak berdaya dibatasi dengan gerak karena adanya pandemi ini.
Sedihnya lagi sampai hari ini data angka kasus yang positif Covid-19 terus meningkat yang terjadi di Indonesia, tanpa terkecuali anak-anak sebagai kelompok usia yang sangat rentan mengalami penularan di masa pandemi ini, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan fakta bahwa tingkat penularan virus corona pada anak-anak di Indonesia tergolong cukup tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya sehingga hal ini membuat kekhawatiran para orang tua, terutama pada anak-anak yang rentan terganggu kesehatannya termasuk anak yang alergi dengan protein susu sapi, lalu timbul pertanyaan adakah hal yang perlu dilakukan sebagai orang tua jika memiliki anak yang alergi protein susu sapi di masa pandemi ini agar kesehatan mereka tetap terjaga dan tetap tumbuh dan berkembang dengan optimal seperti anak-anak lainnya.
Alhamdulillah Senin berfaedah, tanggal 29 Juni 2020 yang lalu, saya berkesempatan ikut serta menjadi salah satu peserta acara webinar secara virtual via zoom yang diadakan oleh PT Sarihusada Generasi Mahardhika melalui brand SGM Eksplor Advance+Soya, dalam rangka mendukung Pekan Alergi Dunia 2020 (World Allergy Week) dengan tema "Tanggap Alergi di Masa Pandemi untuk Generasi Maju".
Pada webinar kali ini di ikuti oleh media dan blogger, dan dengan narasumber kompeten tentang alergi yaitu Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr, SpA(k), sebagai Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Natasya Rizki, Selebiritis dan Bunda, Anggi Morika Septie, sebagai Senior Brand Manajer SGM Eksplor Advance+Soya, Mediana Herwijayanti sebagai Digital Marketing Manager SGM Eksplor Advance +Soya, dan selama webinar berlangsung di moderatori oleh Indah Setyani.
Apa sih Alergi Susu Sapi itu?
Secara umum alergi adalah suatu respon sistem kekebalan tubuh seseorang yang tidak normal dan berlebihan terhadap sesuatu zat yang dianggap berbahaya bagi tubuh walaupun sebenarnya tidak berbahaya bagi orang lain, dan zat yang dianggap berbahaya bagi tubuh itu dapat memicu reaksi alergi (alergen), dan alergen (pencetus alergi) ini dapat berupa makanan tertentu (susu sapi, kacang-kacangan, gandum, makanan laut, dan telur), dan juga berupa zat yang terhirup (debu, tunggau, serbuk sari tumbuhan, asap rokok, bulu hewan).
Dan dari reaksi dari alergen ini akan menimbulkan gejala-gejala alergi mulai dari ringan hingga berat, seperti ruam kemerahan, gatal, bengkak pada kulit, batuk, pilek, bersin, mual, muntah, sesak nafas, nyeri perut hingga diare.
Sedihnya lagi sampai hari ini data angka kasus yang positif Covid-19 terus meningkat yang terjadi di Indonesia, tanpa terkecuali anak-anak sebagai kelompok usia yang sangat rentan mengalami penularan di masa pandemi ini, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan fakta bahwa tingkat penularan virus corona pada anak-anak di Indonesia tergolong cukup tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya sehingga hal ini membuat kekhawatiran para orang tua, terutama pada anak-anak yang rentan terganggu kesehatannya termasuk anak yang alergi dengan protein susu sapi, lalu timbul pertanyaan adakah hal yang perlu dilakukan sebagai orang tua jika memiliki anak yang alergi protein susu sapi di masa pandemi ini agar kesehatan mereka tetap terjaga dan tetap tumbuh dan berkembang dengan optimal seperti anak-anak lainnya.
Alhamdulillah Senin berfaedah, tanggal 29 Juni 2020 yang lalu, saya berkesempatan ikut serta menjadi salah satu peserta acara webinar secara virtual via zoom yang diadakan oleh PT Sarihusada Generasi Mahardhika melalui brand SGM Eksplor Advance+Soya, dalam rangka mendukung Pekan Alergi Dunia 2020 (World Allergy Week) dengan tema "Tanggap Alergi di Masa Pandemi untuk Generasi Maju".
Pada webinar kali ini di ikuti oleh media dan blogger, dan dengan narasumber kompeten tentang alergi yaitu Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr, SpA(k), sebagai Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Natasya Rizki, Selebiritis dan Bunda, Anggi Morika Septie, sebagai Senior Brand Manajer SGM Eksplor Advance+Soya, Mediana Herwijayanti sebagai Digital Marketing Manager SGM Eksplor Advance +Soya, dan selama webinar berlangsung di moderatori oleh Indah Setyani.
Para Narasumber webinar Tanggap Alergi Generasi Maju di masa Pandemi |
Apa sih Alergi Susu Sapi itu?
Secara umum alergi adalah suatu respon sistem kekebalan tubuh seseorang yang tidak normal dan berlebihan terhadap sesuatu zat yang dianggap berbahaya bagi tubuh walaupun sebenarnya tidak berbahaya bagi orang lain, dan zat yang dianggap berbahaya bagi tubuh itu dapat memicu reaksi alergi (alergen), dan alergen (pencetus alergi) ini dapat berupa makanan tertentu (susu sapi, kacang-kacangan, gandum, makanan laut, dan telur), dan juga berupa zat yang terhirup (debu, tunggau, serbuk sari tumbuhan, asap rokok, bulu hewan).
Dan dari reaksi dari alergen ini akan menimbulkan gejala-gejala alergi mulai dari ringan hingga berat, seperti ruam kemerahan, gatal, bengkak pada kulit, batuk, pilek, bersin, mual, muntah, sesak nafas, nyeri perut hingga diare.
Salah satu gejala alergi susu sapi, ruam-ruam kemerahan pada kulit |
Menurut Prof. Budi mengatakan bahwa Alergi susu sapi merupakan salah satu jenis alergi yang paling banyak dialami anak, bahkan alergi yang terjadi dimasa awal kehidupan adalah alergi terhadap protein susu sapi, dan merupakan makanan penyebab alergi terbesar kedua setelah telur. Penyebab anak alergi susu sapi diakibatkan oleh respon sistem imun tidak normal terhadap protein susu sapi (whey dan kasein) dengan gejala yang muncul seperti ruam-ruam merah pada kulit, eksim (dermatitis atopik), gangguan pencernaan misalnya sakit perut atau kolik yang membuat anak jadi rewel maupun diare, hingga saluran pernapasan yang terganggu seperti asma, batuk, pilek, bersin. Gejala pada saluran pernafasan dimasa pandemi ini mungkin sebagian para Bunda khawatir apakah itu gejala alergi susu sapi ataukah infeksi virus corona, berikut perbedaannnya
- Alergi tidak disertai demam, batuk hanya terjadi pada malam hari saja dan dahak ataupun cairan dari hidung encer dan bening
- Infeksi virus corona selalu disertai dengan demam, batuk dan pilek sepanjang hari, dan batuk atau cairan dari hidung kental dan berwarna
Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr, SpA(k) |
Dampak alergi susu sapi ini memiliki dampak yang signifikan bagi anak, keluarga maupun masyarakat. Dan jika seorang anak sudah terdiagnosa alergi susu sapi maka harus segera di atasi karena jika tidak akan berdampak jangka panjang pada kesehatan anak yang beresiko dapat menimbulkan penyakit degeneratif (obesitas, penyakit jantung, darah tinggi) dan apabila terlambat ditangani maka akan terganggu tumbuh kembangnya sebagai generasi akan datang dan lebih fatalnya akan mengakibatkan kematian. Dan untuk memgetahui lebih lanjut tentang seputar masalah alergi anak bisa kunjungi Di Sini
"Dimasa pandemi ini, anak dengan alergi susu sapi rentan terkena infeksi dikarenakan sistem daya imunnya yang unik dan lebih sensitif, dan karena itulah pentingnya bagi orang tua khususnya Bunda untuk tanggap dalam penanganan yang tepat dengan anak kondisi alergi susu sapi di masa pandemi ini agar tumbuh kembangnya optimal dan kesehatannya tetap terjaga terutama masalah pemberian nutrisi alternatif yang tepat". Ujar Prof DR. Budi Setiabudiawan. dr. SpA(k)
Bertepatan dengan hal itu, melalui rangkaian program edukasi Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju, PT Sarihusada Mahardhika melalui brand SGM Eksplor Advance+Soya ingin memberikan inspirasi dan mengajak para Bunda dengan menjadi Bunda Tanggap Alergi Generasi Maju melalui gerakan 3K yaitu :
- Kenali, Bunda sedini mungkin mengenali gejala yang muncul dan resiko yang dialami anak, dan jika Bunda mencari informasi tentang alergi sebaiknya carilah informasi yang dapat dipercaya kebenarannya sumbernya, dan janganlah menerka-nerka mendiagnosis sendiri, mengobati dari gejala-gejala yang timbul di mana hal tersebut akan terjadi dampak yang tidak inginkan.
- Konsultasikan, untuk mencegah dan mengatasi anak alergi susu sapi yaitu dengan konsultasikan gejala dan resiko yang timbul kepada dokter sehingga akan mendapatkan diagnosa dan solusi yang terbaik
- Kendalikan, setelah terdiagnosa yang benar penyebab alergi, maka sebaiknya untuk menghindari semua makanan, nutrisi protein susu sapi olah-olahannya ataupun produknya, dan memberikan solusi nutrisi alternatif untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya ssebagai generasi yang akan datang. Dalam hal ini pemberian ASI adalah nutrisi yang paling terbaik yang kaya akan zat gizi untuk pertumbuhan dan berkembangan anak yang alergi, dan ASI dapat membantu mengurangi resiko alergi secara signifikan, selama masa menyusui sebaiknya Bunda menghindari semua makanan, olahan atau produknya yang mengandung protein susu sapi. Dan apabila anak tidak dapat mendapatkan ASI dikarekan indikasi medis maka solusi nutrisi alternatif yang tepat salah satunya adalah pemberian nutrisi formula Soya yang terfortifikasi
Tak kalah dengan susu sapi, susu soya atau lebih di kenal dengan kedelai, selain sehat, aman dan kandungan nutrisi yang terdapat dalam susu soya sangat memberikan manfaat untuk mendukung masa tumbuh dan berkembangnya anak secara optimal, hadirnya SGM Eksplor Advance+Soya dengan kandungannya yang 100% isolat protein soya, minyak ikan, omega 3&6, sumber serat dan bebas laktosa, yang semuanya itu bantu penuhi kebutuhan nutrisi anak yang tidak cocok dengan susu sapi dan melengkapi nutrisi anak tumbuh kembangnya secara optimal jadi generasi maju.
Berikut Tips-tips dari Prof DR. Budi untuk menghadapi new normal (adaptasi kebiasan baru) masa pandemi ini pada anak yang alergi susu sapi, yaitu :
Berikut Tips-tips dari Prof DR. Budi untuk menghadapi new normal (adaptasi kebiasan baru) masa pandemi ini pada anak yang alergi susu sapi, yaitu :
- Pemberian nutrisi harus tetap diperhatikan berikan nutrisi yang lengkap dan seimbang
- Tumbuh kembangnya tetap harus dipantau
- Imunisasi tetap di lakukan sesuai jadwal yang ada dengan memakai kaidah protokol kesehatan dan jangan ditunda
- Anak tetap melakukan aktifitasnya di luar rumah, misalnya dengan berjemur di halaman teras sekitar 10-15 menit untuk mendapatkan asupan Vitamin D yang mana sangat bermanfaat untuk meningkatkan daya imun tubuh lebih optimal di masa pandemi ini
- Ajarkan anak untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dengan rajin cuci tangan memggunakan sabun, memakai masker dan hindari untuk berpergian atau berkumpul ditempat keramaian atau banyak orang
Seperti cerita Natasya Rizky, seorang Bunda sekaligus selebriti ini mengaku sempat kaget mendapatkan bahwa anak keduanya Miskha mempunyai alergi terhadap protein susu sapi, dimana awalnya ia tidak mengetahui setelah beberapa kali anaknya meminum susu sapi lalu dengan muncul ruam pada kulitnya dan diare dalam waktu secara bersamaan yang dialami anaknya, karena merasa khawatir akan kesehatannya lalu dengan segera ia mengkonsultasikan kondisi anaknya tersebut ke dokter, dan ternyata gejala yang dialami anaknya adalah bentuk dari alergi susu sapi.
Dan dimasa Pandemi ini Natasya Rizky mengajak seluruh Bunda yang memiliki anak dengan riwayat alergi susu sapi dengan ekstra tanggap dalam menanganinya sedini mungkin gejala akibat alergi susu sapi dan untuk memperhatikan asupan nutrisi yang diberikan dan memberikan solusi nutrisi alternatif agar anak tetap sehat terutama gejala munculnya akibat alergi berkurang.
Natasya Rizky, Seorang Bunda dan Selebriti |
Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju
Seperti yang kita ketahui bahwa masalah alergi merupakan masalah kesehatan umum yang sering ditemui yang bisa menghambat tumbuh kembang anak, dan oleh karena itulah masalah alergi menjadi penting untuk diedukasikan kepada para orang tua bahwa alergi bisa di cegah sejak dini dan dapat diatasi dengan penanganan yeng tepat.
"Kami berharap kesehatan anak-anak Indonesia khususnya anak dengan alergi susu sapi menjadi perhatian agar tetap terjaga sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan kami percaya seluruh anak Indonesia bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak Generasi Maju" ujar Anggi Morika Septie, selaku Senior Brand Manajer SGM Eksplor Advance+Soya
Dan bertepatan dengan memperingati dan mendukung Pekan Alergi Sedunia, tahun ini SGM Eksplor Advance+Soya menghadirkan acara program edukasi dan seru yang bisa di ikuti oleh Bunda dan sikecil di Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju yang berlangsung dari tanggal 23 Juni-03 Juli 2020, dimana rangkaian acara tersebut dengan berbagai aktivitas seru seperti interaksi langsung bersama para pakar ahli alergi melalui sesi expert chat seputar nutrisi dan penanganan anak yang alergi susu sapi, Zumba Class Tanggap Alergi yang dapat diikuti para Bunda dan si kecil agar tetap sehat dan aktif, Inspirasi Bunda Tangap Alergi dan kreasi resep makanan sehat bebas alergi dengan celebrity chef.
Berbagai aktifitas kegiatan dalam Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju ini berupa konten-konten edukasi digital yang bisa diakses dengan mudah yang dapat menjangkau para Bunda di seluruh Indonesia melalui sosial media Instagram @soya_generasimaju dan Facebook Page Soya.
"Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju bersama SGM Eksplor Advance+Soya ingin mengajak dan memberikan inspirasi serta mendukung para Bunda Tanggap Alergi Generasi Maju agar tetap memperoleh edukasi nutrisi serta cara mengatasi, dan mengendalikan faktor penyebab alergi susu sapi" ujar Mediana Herwijayanti selaku Digital Marketing SGM Eksplor Advance+Soya
Yuk, mari bersama-sama bersama menjadi Bunda Tanggap Alergi untuk anak Indonesia Generasi Maju
Semangat generasi maju dlm melawan Pandemik
BalasHapusSemangat juga untuk jadi Bunda Tanggap Alergi
HapusInformasi yang bermanfaat banget mom, apalagi anakku memang alergi susu sapi, meski cenderung alergi ringan.
BalasHapusAlergi bisa dicegah sejak dini dan bisa diatasi dengan penanganan yang tepat ya, salam buat sikecil mba
HapusWebinar yang sangat bermanfaat. Anak-anak kita yang mengalami alergi susu perlu diberi asupan bergizi seperti SGM Eksplor Advance+Soya
BalasHapusWebinar dengan SGM jadi nambah terus nih ilmunya. Semangat ya mom tetap produktif.
BalasHapusSelalu ingat 3K itu bagi anak yang alergi susu sapi. Tetap sehat ya anak-anak.
BalasHapusYuk kita selamatkan generasi maju dengan mengendalikan alergi, berikan juga asupan gizi yang cukup.
BalasHapusKenali gejala dan pencetus alergi memang penting ya mba. Apalagi alergi pada anak2.. Trmksh infonya mba..
BalasHapusallergi emang harus diketahui dan di tangani sejak dini. kita aja yang dewasa kalau kena alergi aja rasanya ngga nyaman, apalagi mereka yang masih anak anak
BalasHapusTernyata mau pandemi, mau anak alergi susu bisa di atasi asalkan bunda cepat tanggap apa yang terjadi pada anak. Bunda harus lebih banyak belajar perkembangan anak dan cari susu yang sesuai dengan kebutuhan anak.
BalasHapusBahaya banget yah alergi itu buat si buah hati..hhmm.. kudu dipelajari juga nih untuk bekal menjadi seorang ayah
BalasHapusalhamdulillah, all of my kidz didn't allergy sih. but they do like eat Soya milk. Thanks for your sharing ya
BalasHapusYa Allah...
BalasHapusMelihat anak-anak yang alergi karena belum tau pencetusnya ini kasihan sekali yaa...
Pasti sangat tidak nyaman.
Dengan penanganan yang benar, semoga alergi bisa teratasi dengan baik dan anak bisa tumbuh sehat.
Wah bener sekali, ini info yang sangat bermanfaat khususnya bagi ibu-ibu. Pengalamanku sendiri dulu tidak mengerti kalau ternyata ada alergi susu sapi karena kurangnya baca informasi semacam ini. Semoga dengan iniBvanyak ibu yang teredukasi
BalasHapusPunya anak yang alergi susu terkadang sedih banget ya Mba.. si kecil jadi banyak pantangan makan produk turunan susu. Tapi syukurnya semakin besar, alergi ini bisa semakin berkurang.
BalasHapusSebagian ibu mungkin ada yang tidak tau kalau alergi pada anaknya merupakan alergi disebabkan Sufor mengandung susu sapi.
BalasHapusAda baiknya kegiatan webinar seperti ini sering di galak kan,supaya makin banyak para ibu mengetahui info penting ini, seperti adikku yang memiliki anak usia 23 bulan.
Terimakasih info nya kak
Salut akan kepedulian SGM dngan Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju yang menyediakan konten-konten edukasi digital yang bisa diakses dengan mudah yang dapat menjangkau para Bunda di seluruh Indonesia melalui sosial media. Tentu akan membantu para Bunda makin tanggap akan alergi yang dihadapi Si Kecil nantinya.
BalasHapusSenangnya ya mba ikutan acara begini jadi nambah ilmu yang bisa diterapkan. Aku suka susu sapi yang lain nggak suka ehehhe, kalau si kecil ada pantangan si bunda harus banget ati2 ya mba. Udah kufollow blognya mba, folback ya
BalasHapussangat bermanfaat banget ya sebenarnya ini tentunya apalagi dengan adanya ibu yang sangat tanggap terhadap alergi dan lain-lain terhadap anak sangat berguna
BalasHapusAnakanak saya Alhamdulillah gak ada yang alergi susu sapi. Tapi gak usah khawatir juga, karena udah ada susu soya yaa sekarang.
BalasHapusponakan ada yang alergi susu sapi.
BalasHapusanak anak saya sendiri Alhamdulillah gak ada yang alergi susu sapi.
Ada teman yg bayinya alergi susu dan harus ganti susu formula yg harganya mahal. Dilema juga bagi teman saya. Di satu sisi ingin memberikan yg terbaik bagi anak namun di sisi.lain terkendala finansial.
BalasHapusTerima kasih mom atas informasinya. Lengkap banget. Aku yg ga ikut acaranya sampe jadi ngerti soal alergi. Beruntung banget ya mom bisa gabung di mombassador Sgm
BalasHapusDulu aku nggak pernah menyangka loh ada anak yang bisa alergi susu sapi. Aku menduga susu sapi kan bergizi tinggi, masa iya ada anak bisa alergi? Eh, ternyata malah banyak dan kalau dibiarkan jadi berbahaya, ya.
BalasHapusMakanya, orangtua harus benar-benar peka ya pada apa yang dikonsumsi buah hatinya. Jadi, saat terjadi reaksi bisa mengingat benar makanan atau minuman apa saja yang usai dikonsumsi. Setidaknya, bisa diduga datang dari mana reaksi tersebut.
Anak saya yang pertama dulu waktu masih bayi alergi susu sapi. Agak susah sih waktu itu mencari susu pengganti. Enggak seperti sekarang banyak macamnya
BalasHapusAnak saya yang pertama dulu waktu masih bayi alergi susu sapi. Agak susah sih waktu itu mencari susu pengganti. Enggak seperti sekarang banyak macamnya
BalasHapussetuju dng mengenali gejala alergi pd anak bisa di cari solusinya dan untungnya ada produk SGM ya yg bisa mengatasi hal ini.
BalasHapusSusu soya memang paling cocok buat anak-anak yang punya alergi terhadap susu sapi. Kandungan nutrisinya juga nggak kalah sama susu sapi.
BalasHapusBener banget mba. Suka kasian aku ama anak yang punya alergi ama protein termasuk protein dari susu sapi. Untungnya sekarang SGM ada soyanya ya jadi anak yang nggak bisa minum susu sapi bisa pakai soya aja dari SGM
BalasHapusAnakku dulu juga alergi susu sapi nih mba. Alhamdulillah tetep bisa minum susu dengan SGM Soya. Untuk generasi maju yang optimal
BalasHapusSaya alergi seafood, suami alergi debu. Jadi aja anak2 jg alergi. Yg satu alergi susu sapi waktu balita, yg kedua alergi debu yg ketiga dr lahir brojol langsung merah2 kulitnya karena alergi :(
BalasHapusBenar mbak, alergi harus segera ditangani ya...
BalasHapusAgar penanganannya lebih tepat dan cepat
Sekarang pengganti susu sapi sudah banyak ya. Saya ingat sekali saat tetangga saya curhat anaknya alergi susu sapi dan kesulitan mencari susu selain sapi. Saat sudah menemukan anaknya tidak suka karena rasanya kurang nyaman di lidah anaknya.
BalasHapusAlergi kadang timbul dengan gejala yang ga disangka sangka ya mba, Aku pun nya keponakan yang alergi ayam tapi gejalanya batuk2. Anakku sendiri alergi telur dengan gejala bintitan. Kalau alergi susu sapi Alhamdulillah engga, tapi skr udah banyak banget alternatif pengganti susu sapi yang juga bagus seperti SGM Soya ini ya mba
BalasHapusSuka deh walaupun di pandemi seperti ini, brand seperti SGM mengadakan webinar, so, tetap dpt ilmu parenting walaupun di rumah aja
BalasHapusWah senangnya ikutan webinar. Apalagi materinya pas banget buat ibu yang punya balita ya. Anak alergi memang khusus penanganannya nih.
BalasHapusstay safe and stay healthy everyone :D
BalasHapus