Pada suatu pagi yang cerah, si manis berencana jalan-jalan menikmati suasana pagi ke lingkungan sekitar dia tinggal, dan tiba di depan sebuah halaman belakang rumah satu keluarga, si manis melihat seorang ibu sedang menuang kental manis pada sebuah gelas. Di meja telah tersaji roti, sebuah gelas dan ketel, lalu Sang ibu sudah siap untuk menuangkan air kedalam gelas tersebut, Tanpa pikir panjang si manis langsung berlari menghampiri ibu tersebut, dan berkata, "Stop bunda, jangan tuangkan air kedalam gelas yang berisi kental manis itu" lalu ibu pun berkata " loh kenapa?saya kan ingin membuat susu untuk anak saya minum", lalu si manis menjelaskan kepada ibu bahwa aku adalah kental manis, meskipun aku masuk dalam kategori susu, tapi aku bukan untuk di minum, aku digunakan untuk dioleskan pada roti, kopi ayah sebagai pengganti gula atau dicampur kedalam es teler" dan lalu ibu pun mengangguk-angguk dan berterima kasih untuk penjelasannya dari si manis
Itulah sebagian dari isi buku cerita dongeng yang berjudul "si manis", yang di buat oleh Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) sebagai bentuk peduli Yaici kepada penerus bangsa dengan mengedukasi dan mensosialisasikan bahwa kental manis itu bukan susu yang dituang dalam media cerita dongeng. Dan karena itulah Yaici sangat perhatian terhadap masalah gizi ini kesemua elemen masyarakat untuk memutus mata rantai gizi buruk dan stunting.
Memang ya kalau membahas masalah gizi sangatlah penting untuk di ketahui karena salah satunya untuk menunjang kesehatan seseorang dan untuk itu pula dalam meraih pemenuhan gizi yang baik dan seimbang, maka dibutuhkan literasi gizi yang baik pula, agar kita dapat sadar gizi dan paham betul terhadap nilai gizi dari minuman atau makanan yang di konsumsi.
Oleh karena itulah dalam membahas literasi gizi dan melalui Kopdar Yaici x Kampung Dongeng Indonesia mengadakan talkshow diskusi dengan tema "Kami Sadar Gizi, Siap Bersaing di Era Globalisasi". Acara kegiatan ini diselenggarakan secara offline juga melalui virtual via zoom meeting pada tanggal 8 Februari 2022 yang lalu, di Situ Gintung Ciputat. Dan saya, teman blogger dan sahabat Pendongeng lainnya bersyukur bisa menghadiri kegiatan acara ini secara offline tentunya dengan prokes yang ketat, untuk dapat belajar lagi dan dapat ilmu yang di dapat dari kegiatan acara ini.
Kiri-kanan: Bapak Maman Suherman, dr. Meita Rakhamawati, Bapak Arif Hidayat, Kak Awam Prakoso dan Kak Gustara |
Tentunya di kegiatan acara ini hadir pula dengan para pembicara yang inspiratif, seperti Bapak Arif Hidayat, Ketua Umum Yaici, Bapak Maman Suherman, Pegiat Literasi, dr. Meita Rakhamawati dan Kak Awam Prakoso, Ketua Kampung Dongeng Indonesia.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar