Demam Berdarah Dengue (DBD) saat ini masih saja menjadi persoalan kesehatan yang sangat menakutkan, terlebih lagi Indonesia merupakan negara iklim tropis yang mudah untuk perkembangan biak nyamuk salah satunya jenis nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus sebagai penyebab demam berdarah dengue. Meski penyakit demam berdarah dengue ini tidak menular dari orang ke orang tapi sebaiknya jangan disepelekan ya, karena pasalnya nih, jika seseorang terkena positif DBD dan di biarkan tanpa penangan yang tepat atau terlambat maka DBD ini bisa berkembang menjadi kondisi yang berbahaya bahkan sampai mengakibatkan kematian lho, ughh ngeri banget ya, terlebih lagi angka kematian yang disebabkan DBD menurut data Kemenkes cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Karena itulah kita harus waspadai terhadap penyakit DBD ini yang bisa berakibat fatal.
Tentunya juga dalam kewaspadaan terhadap DBD ini penting banget kita lakukan dengan mengetahui lebih jauh apa sih DBD ini, tanda gelajanya, cara penularannya hingga tindakan pencegahan untuk melindungi diri, keluarga dari penyakit DBD. Nah, ngomongin tentang pembahasan DBD ini pas banget beberapa waktu lalu (14/05/2023), saya berkesempatan hadir sebagai salah satu peserta dalam sebuah acara "Bincang Santai Tentang Demam Berdarah Dengue". Acara ini diselenggarakan kerjasama oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan CegahDBD yang bertempat di Ballroom Caroline The Saint Regis Hotel, Jakarta. Lalu apa saja sih yang dibahas dalam Bincang Santai tentang demam berdarah dengue ini..lets start
Mengenal Lebih Jauh Apa Sih Demam Berdarah Dengue (DBD) itu?
Di Bincang Santai dengan tema tentang demam berdarah dengue, selain dihadiri oleh para Momfluencer dan MomBlogger, turut hadir juga para narasumber yang berkompeten untuk menjelaskan DBD, yaitu dr. Madeleine Ramdhani Jasin Sp.A (K) sebagai moderator acara dan dr. Fita Moeslichan Sp.A. Hadir juga bintang tamu yang akan menceritakan pengalamannya saat buah hatinya terkena DBD, yaitu Tika Bisono dan Ringgo Agus Rahman berserta istrinya Sabai Dieter Morscheck berserta putra bungsunya Mars.
Dengan diselenggarakan acara Bintang Santai tentang demam berdarah ini diharapkan untuk semua peserta yang hadir mendapatkan informasi yang intensif dalam memahami demam berdarah dengue secara luas dan langkah pencegahan yang bisa di lakukan untuk melindungi dari penyakit DBD.
Acara pun di mulai pukul 13.00 siang yang dibuka langsung oleh moderator acara dr. Madeleine Ramdhani Jasin Sp.(K) dengan menyapa para peserta yang hadir, lalu dilanjutkan oleh dr. Fita Moeslichan Sp.A sharing apa sih demam berdarah dengue itu. Beliau menjelaskan bahwa penyakit demam berdarah dengue atau yang dikenal DBD ini, merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditukarkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
dr. Fita pun menambahkan penjelasan bahwa penyakit demam berdarah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) dan perbedaannya terletak pada adanya kebocoran pembuluh darah, dimana demam berdarah dengue dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah bocor sedangkan demam dengue tidak, dan keduanya pun tetap sama ditularkan melalui jenis nyamuk Aedes aegpti dan Aedes albopictus yang membawa virus dengue.
Kenali Apa Saja Gejala Demam Berdarah Dengue (DBD)
Seperti yang dijelaskan diatas bahwa penyebab utama penyakit demam berdarah dengue ini adalah virus dengue, dimana saat nyamuk sebagai vektor lalu menggigit pengidap DBD, maka nyamuk tersebut dapat menularkan virus dengue ke orang lain yang sehat. Bahkan virus dengue ini pun dapat masuk kedalam aliran darah, dan inilah yang menyebabkan seseorang mengalami dari Demam Berdarah Dengue (DBD).
Bagi seseorang yang terkena penyakit DBD, gelajanya pun dapat tergolong ringan hingga berat, dan salah satu gelaja umum DBD ini biasanya mengalami demam tinggi mendadak hingga 39 derajat celcius, biasanya juga kondisi demam tersebut akan disertai dengan gejala lain, antara lain seperti nyeri sendi dan otot dan nyeri kepala hingga bagian belakang kepala, mual dan muntah, muncul ruam kemerahan pada kulit hingga tidak nafsu makan. Demam pada DBD ini biasanya akan berlangsung selama kurang lebih dari 2 hari sampai 7 hari dan kemudian suhu tubuh akan turun dengan cepat.
Gejala DBD diatas pada umumnya termasuk kedalam gejala yang ringan bahkan di salah artikan seperti gejala flu biasanya. Apabila jika gejala DBD yang disebutkan di atas disertai kondisi sesak napas, nyeri hebat pada perut, mimisan, tubuh menggigil dan lemas serta penurunan trombosit (sel darah merah) yang turun secara drastis, maka patut di waspadai gelaja bahaya DBD dan segera periksakan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan pengobatan sehingga penyakit tersebut tidak semakin parah dan bisa sembuh dari penyakit DBD ini.
Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Mencegah lebih baik daripada mengobati, yapp, seperti yang kita ketahui bahwa DBD jadi salah satu penyakit yang harus di waspadai karena dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya, makanya penting banget kita untuk lindungi diri, keluarga terhadap bahaya DBD ini dengan melakukan upaya pencegahan sedini mungkin dan tepat.
Memang ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi munculnya DBD, diantaranya adalah rendahnya kekebalan tubuh pada seseorang, populasi jentik nyamuk sebagai pembawa virus yang biasa ada hadir bersamaan ketika musim hujan tiba juga kurangnya memperhatikan kebersihan area rumah dan lingkungan sekitar, terutama pada tempat-tempat yang bisa berkembang biak nyamuk. Berikut beberapa upaya pencegahan DBD yang bisa dilakukan, diantaranya adalah :
1. Menerapkan 3M Plus, yaitu 3M pertama yaitu melakukan kegiatan Membersihkan/Menguras tempat yang sering jadi tempat penampungan air, dan kegiatan menguras ini sebaiknya dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan ditempat kering selama 6 bulan. 3M kedua, yaitu Menutup dengan melakukan menutup rapat tempat-tempat penampungan air, 3M ketiga adalah Memanfaatkan kembali/Mendaur ulang barang-barang bekas kembali agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan menjadi sarang nyamuk dan penyakit.
Sedangkan Plus, yang bisa dilakukan antara lain memasang kawat kasa pada jendela ventilasi, memberikan larvasida pada tempat penampungan air, memakai obat anti nyamuk, meletakan pakaian bekas pakai kedalam wadah tertutup dan menanam tanaman pengusir nyamuk.
2. Melakukan Vaksinasi
Salah satu cara upaya pencegahan untuk lindungi diri dari infeksi demam berdarah dan mengurangi resiko keparahan komplikasi berat demam berdarah seperti bocornya plasma darah, salah satunya dicegah dengan vaksinasi demam berdarah. Vaksin ini pun telah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Vaksinasi Demam Berdarah dan Manfaaatnya
Sampai saat ini penyakit demam berdarah dengue belum ditemukan obat yang spesifik untuk mengobati penyakit tersebut, maka dari itu langkah upaya pencegahannya itu lebih penting dengan 3M Plus Vaksin. Terlebih lagi vaksin ini sangat memberikan manfaat besar untuk lindungi diri, keluarga termasuk kelompok usia yang rentan (bayi dan anak-anak) dari resiko terkena penyakit DBD dan mencegah penularannya dengan orang lain. Terlebih lagi melihat bahwa kesehatan itu sangat berharga dan mahal, maka alangkah baiknya kita melakukan konsultasikan ke dokter tentang vaksinasi demam berdarah.
Pengalaman Cerita tentang DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) salah satu penyakit yang dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, etnis dan status sosial, mulai dari orang dewasa, anak-anak juga bayi. Seperti halnya keluarga Ringgo Agus Rahman dan istrinya Sabai Morscheck menceritakan pengalamannya di acara Bincang Santai, menceritakan bahwa putra bungsunya bernama Mars yang baru berusia 13 bulan pernah di rawat karena DBD. Sedih dan kaget karena tidak menyangka bahwa buah hatinya bisa terkena, tidak hanya putra sulungnya tapi Ringgo pun sudah pernah 2 kali terkena DBD, dari kejadian itulah mereka lebih waspada akan bahaya DBD dengan melakukan pencegahan dengan #Ayo3MPlusVaksinDBD
Ringgo Agus Rahman dan istri Sabai Dieter Morscheck serta putranya Mars |
Berbeda dengan cerita dari Tika Bisono, yang telah kehilangan putrinya pada tahun 2007 lalu, di mana putrinya yang berusia 10 tahun meninggal dunia akibat serangan DBD akut yang di deritanya. Disini Tika Bisono tidak hanya mencurahkan perasaannya tetapi juga memberikan masukan kepada para peserta yang hadir untuk mecegah DBD sejak dini dengan #Ayo3MPlusVaksin agar tidak ada lagi korban yang meninggal karena DBD.
Demikianlah sedikit ulasan saya tentang demam berdarah dan semoga bermanfaat. Untuk informasi selengkapnya tentang demam berdarah dengue ini bisa kita kunjungi media sosialnya @cegahdbd.id atau websitenya di CegahDBD.Com
C-ANPROM/ID/QDE/0114|Aug 2023
Tidak ada komentar :
Posting Komentar