Demam Berdarah Dengue dan Upaya Pencegahannya. Sobat, pernah gak sih perubahan cuaca terasa begitu drastis terjadi belakangan ini? tiba-tiba hujan deras, lalu keesokan harinya panas terik. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu tersebut tentunya ada yang harus kita waspadai ya terutama adanya gangguan ancaman kesehatan, karena me gingat adanya penyakit yang bisa muncul yang bisa menimbulkan banyak orang gampang sakit terutama pada bayi dan anak-anak yang menjadi kelompok rentan.
Karena di kondisi cuaca yang tak menentu ini rawan akan hadirnya berbagai penyakit, salah satunya adalah yang mesti ditingkatkan kewaspadaan adalah penyakit demam berdarah dengue atau DBD. Terlebih lagi penyakit ini kerap menjadi ancaman menakutkan yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat, karena adanya kebocoran pembuluh darah...duh mengerikan ya, karena itulah sebelum terkena, ada baiknya kita tahu fakta lebih jauh demam berdarah ini dan bagaimana pencegahannya yang bisa memproteksi dari bahaya demam berdarah
Beberapa Fakta Menarik Tentang Demam Berdarah Dengue
|
Demam berdarah di sekitar kita #Ayo3MPlus Vaksin |
Sebagai masyarakat yang tinggal di negara tropis, tentunya tidak asing lagi dengan penyakit demam berdarah dengue alias DBD, dan penyakit ini cukup banyak terjadi di sebagian wilayah Indonesia. Meski begitu masih saja ada yang tidak tahu tentang demam berdarah dengue ini dan bagaimana cara pencegahannya, bahkan terdapat mitos yang beredar terkait penyakit ini, karena itu diperlukan fakta yang sebenarnya yang perlu diketahui, yaitu :
- Demam berdarah dengue disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Biasanya vektot nyamuk pembawa virus ini penularannya pada pagi hari hingga sore hari dan menyukai berkembang biak dengan kondisi di lingkungan yang lembab, gelap dan di genangan air yang jernih atau bersih yang hal ini dapat menimbulkan potensi-potensi penyakit demam berdarah dapat terjadi di mana saja.
- Bisa menyebabkan kematian, ya penyakit demam berdarah ini jangan sampai di remehkan, karena bisa berakibat fatal yang bisa mengakibatkan kematian jika infeksi tidak ditangani sejak dini dan terlambat untuk mendapatkan perawatan yang seringkali dapat memperburuk kondisi salah satunya adanya komplikasi demam berdarah yang dapat menyebabkan kebocoran pembuluh darah yang hebat dan menyebabkan shock syndrome
- Gejala awal demam berdarah biasanya disertai demam yang tinggi mendadak, setelah gejala demam terjadi merasakan nyeri dibagian belakang mata, otot, tulang dan sendi, sakit kepala yang parah, mual/muntah dan terdapat ruam/bercak merah pada kulit.
- Tidak ada obat khusus untuk demam berdarah, dimana sampai saat ini belum ditemukannya obat anti virus yang mampu untuk menyembuhkan virus dengue sepenuhnya. Pemberian obat pada pasien yang terkena demam berdarah hanya dilakukan untuk tujuan meredakan gejala yang muncul dan mencegah komplikasi yang lebih parah.
- Terdapat vaksin dengue yang dapat memberikan kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi komplikasi dengue yang lebih parah.
Menurut Dr.dr Anggraini Alam, Sp.A(K) sebagai Dokter Specialis Anak sekaligus Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis, IDAI melalui temu diskusi media dan blogger (31/05/2023) bertempat di Hotel Raffles, Jakarta menjelaskan bahwa peningkatan kasus demam berdarah, anak-anak lah yang lebih beresiko mengalami dengue berat dibandingkan orang dewasa, lebih dari 80% anak diusia 10 tahun setidaknya pernah terkena demam berdarah. Dan pada tahun 2022, sekitar 40% kematian karena demam berdarah terjadi pada kelompok usia 5-14 tahun.
Beliau menjelaskan lagi bahwa kenapa anak-anak menjadi kelompok rentan berisiko berat demam berdarah berdarah?karena sebagaian presentase tubuh anak tertinggi adalah cairan, apabila terjadi kebocoran pada pembuluh darah (plasma) darah maka lebih besar untuk keparahannya.
Seperti yang kita tahu bahwa gejala dari demam berdarah adanya demam mendadak yang mana memiliki 3 fase, yaitu
- Fase demam yang berlangsung selama 2-7 hari
- Fase kritis, yang dapat terjadi 3-7 hari sejak demam dan fase ini tentunya tidak semua sama di kondisi dengue menjadi kritis
- Setelah berhasil melalui masa kritis, pasien memasuki masa pemulihan dan fase ini terjadi dalam 48 hingga 72 jam setelah fase kritis
Demam Berdarah Dengue (DBD) Ada di Mana Saja, Siapa pun Bisa Kena!
Yup, semua bisa berisiko terinfeksi dengue, terlepas tanpa mengenal usia, jenis kelamin, ras, status sosial dan tempat tinggal. Dan demam berdarah berada di sekitat kita yang mesti jadi kewaspadaan, karena demam berdarah ini termasuk penyakit ganas dan tidak dapat diprediksi apakah dengue ini bisa mengakibatkan kematian atau tidak.
Dari jutaan kasus infeksi demam berdarah sering terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia. Di Indonesia pun pada tahun 2022 meurut data Kementerian Kesehatan RI, bahwa terjadi peningkatan jumlah kumulatif kasus dengue mencapai sebanyak 143.266 orang dan jumlah kematian akibat demam berdarah mencapai 1.237 orang, di mana kasus dengue tersebut tersebar di 484 kota/kabupaten di 34 provinsi. Bahkan di tahun 2023, terlihat sampai minggu ke-20 kasus demam berdarah mengalami peningkatan yang tinggi di beberapa daerah seperti Denpasar, Bandung, Depok, Balikpapan dan Bima, hal tersebut di kemukakan oleh dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid sebagai Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI.
Mengingat bahwa kasus demam berdarah terus berulang tiap tahunnya, dan tidak bisa di diamkan begitu saja, karena itu pemerintah mengajak masyakat untuk melakukan upaya preventif agar mencegah penyebaran dan pengendalian demam berdarah, seperti :
1. Penerapan 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Memanfaatkan/Mendaur Ulang), sedangkan untuk Plus seperti menanam pohon pengusir nyamuk, memasang kelambu pada jendela maupun pintu, memakai lotion nyamuk dan penaburkan bubuk larvasida.
2. Menimplementasikan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1RJ)
3. Vaksinasi dengue
Dalam hal ini pula pemerintah juga membuat strategi nasional penangan dengue yang dilakukan sejak dari tahun 2021-2025, seperti :
1. Penguatan manajemen vektor yang efektif, aman dan berkesinambungan
2. Peningkatan akses mutu dan tatalaksana dengue
3. Penguatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB (Kejadian Luar Biasa) yang responsif
4. Peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi yang berkesinambungan
5. Penguatan manajemen program kemitraan dan komitmen pemerintah
6. Pengembangan kajian penelitian dan inovasi sebagai dasar kebijakan dan manajemen berbasis bukti, dan saat ini inovasi tersebut diwujudkan menggunakan teknologi wolbachia untuk mengendalikan vektor nyamuk Aedes aegpti.
Vaksinasi Dengue
Selain 3M Plus, demam berdarah adalah penyakit yang bisa dicegah dengan
vaksin demam berdarah #Ayo3MPlusVaksinDBD yang telah di rekomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan telah disetujui izin edarnya oleh BPOM RI.
Perlu diketahui bahwa virus dengue yang menyebabkan demam berdarah ini terbagi menjadi 4 jenis tipe, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Dengan begitu infeksi yang disebabkan oleh salah satu ke-4 tipe tersebut dapat menyebabkan demam berdarah dengan tungkat keparahan yang berbeda-beda, bahkan seseorang pun dapat terinfeksi 4 kali.
Hadirnya inovasi vaksin inilah yang memberikan manfaat untuk mencegah dan "melawan" demam berdarah dengue dari 4 tipe virus dengue diatas dengan memberikan peningkatkan kekebelan tubuh serta membantu mengurangi risiko demam berdarah yang parah dan rawat inap.
Siapa Yang Bisa Menerima Vaksin DBD?
Pemberian vaksin dengue ini dapat diberikan untuk kelompok usia mulai usia 6 tahun sampai 45 tahun yang diberikan 2 kali dengan interval 3 bulan tanpa mengenal apakah seseorang tersebut belum terkena dengue atau sudah terkena. Dan vaksinasi dengue di berikan melalui suntikan.
Meski saat ini vaksin dengue belim masuk menjadi kebijakan program nasional, tapi alangkah baiknya kita untuk melindungi anggota keluarga kita dari demam berdarah dengue karena dengan vaksinasi melengkapi perlindungan dari demam berdarah tidak hanya 3M Plus saja tapi #Ayo3MPlusVaksinDBD. Karena itulah penting banget kita selalu menjaga daya imun tubuh serta menjaga lingkungan kita tetap bersih untuk terhindar dari penyakit DBD dan pencegahannya.
|
Bersama para blogger Mominfluencerid |
C-ANPROM/ID/QDE/142|Aug 2023
Harga vaksin Dengue masih mahal sih ya, belum subsidi pemerintah. Tapi inovasinya udah bagus jadi mengurangi penderita DBD ke depannya.
BalasHapus