Siapa sih yang tak kenal dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD)? penyakit yang berbahaya dan mengancam jiwa ini telah menjangkiti Indonesia dan dunia. DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Menurut WHO bahwa saat ini sekitar 3,9 milyar orang di dunia di 128 negara yang berisiko terkena DBD secara global dan dapat menyebabkan kematian akibat dengue. Di Indonesia sendiri DBD ini masih menjadi salah satu ancaman kesehatan masyarakat, dan jadi beban penyakit yang cukup tinggi juga sering menimbulkan KLB (kejadian luar biasa).
Berdasarkan data terbaru dari Kementerian Kesehatan RI tercatat bahwa sebaran kasus DBD di Indonesia sampai dengan minggu ke- 11 tahun 2024 terdapat total kasus DBD 35,556 dan ada 290 kasus kematian akibat DBD. Dan di bulan Maret ini, beberapa daerah di kasus DBD ini sudah ditetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur dan Kabupaten Nagekeo. Dengan meningkatknya kasus DBD yang terjadi di Indonesia tentunya harus jadi perhatian khusus dari berbagai pihak dengan melakukan upaya pencegahan dan penanggulan agar menekan penyebaran penyakit DBD lebih luas lagi guna dalam mendukung mewujudkan target nol angka kematian (zero dengue death) akibat DBD tahun 2030.
Talkshow & Buka Puasa Bersama Takeda dan Media & Blogger
Tanggal 21 Maret 2024 yang lalu, bertempat di Raffles Hotel, Jakarta, Takeda menggelar acara buka puasa bersama dan talkshow dengan para media dan blogger, dan bersyukur sekali saya berkesempatan turut hadir bersama momblogger lainnya. Acara yang di mulai pukul 16.30 WIB dibuka oleh MC Shahnaz Haque dan dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, "selamat datang di acara buka puasa bersama dan talksow, mengedukasi masyarakat tentang pencegahan DBD dengan #Ayo3MplusVaksinDBD yang sangat penting sekali untuk terus dilakukan sebagai pencegahan, karena kita tahu bahwa secara langsung dampak yang ditimbulkan sangat besar, kita harus melawan DBD, dan bersama kita bisa, sebagaimana komitmen Takeda bersama para mitra yang terus mengedukasi masyarakat untuk melakukan pencegahan DBD secara menyeluruh melalui program kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD".
|
Bapak Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines |
Dan tentunya saat ini pun kita sudah tidak asing lagi dong dengan program 3M Plus tersebut yang masuk kedalam gerakan PSN (Pemberatasan Sarang Nyamuk) yaitu :
- Menguras/Membersihkan tempat penampungan air
- Menutup tempat penampungan air
Memanfaatkan/Mendaur ulang kembali barang bekas yang berpotensi jadi sarang perkembangbiakan nyamuk
Sedangkan untuk Plus sebagai upaya tambahan untuk pencegahan seperti menanam pohon pengusir nyamuk, memasang kelambu pada jendela maupun pintu, memakai lotion anti nyamuk dan penaburkan bubuk larvasida.
Di acara buka puasa bersama dan talkshow turut hadir juga para narasumber yaitu dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, dr. Alvin Saputra, sebagai Praktisi Kesehatan Masyarakat dan dr. Ngabila Salama, MKM, sebagai Praktisi Kesehatan Masyarakat.
|
Foto kiri-kanan: dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Soraya Haque (MC), dr. Alvin Saputra, sebagai Praktisi Kesehatan Masyarakat dan dr. Ngabila Salama, MKM, sebagai Praktisi Kesehatan Masyarakat. |
Dalam kesempatan yang sama dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular menjelaskan bahwa untuk mencapai target nol angka kematian akibat DBD di tahun 2023, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat.
"Sangat krusial untuk membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektor publik, pemerintah, dan sektor swasta. Blueprint-nya sudah ada, yaitu Strategi Nasional Penanggulan Dengue 2021-2025, namun implementasi pengendalian dan pencegahan harus di lakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga, dengan semakin banyak keluarga bergerak, maka akan membantu mencapai target <10/10.000 penduduk".
|
Penanganan DBD melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025 |
Dengan penanganan DBD melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025 yang berfokus pada 6 langkah strategis, dan salah satu langkah strategis yang dikedepankan adalah inovasi karena merupakan kunci keberhasilan yang efektif dalam upaya pencegahan dan penyebaran DBD, dan inovasi pencegahan ini termasuk vaksin DBD dan pengembangan nyamuk Wolbachia.
Mengingat bahwa penyakit DBD yang sampai saat ini belum juga ditemukannya obat yang spesifik yang bisa menyembuhkan virus dengue sepenuhnya, karena itu dalam melengkapi langkah pencegahan DBD selain 3M Plus dengan melakukan vaksinasi DBD yang terbukti dalam membentuk antibodi dan mencegah infeksi DBD yang lebih parah.
Selanjutnya dr. Alvin menambahkan bahwa semakin cepat upaya pencegahan DBD dengan #Ayo3MplusVaksinDBD maka akan semakin baik dan efektif dalam penanggulangan DBD.
Vaksin DBD
Melihat dari Demam berdarah dengue (DBD) bisa terjadi dimana saja, kapan saja dan berada di sekitar kita, dan semua orang pun bisa berisiko terinfeksi penyakit DBD tanpa harus memandang usia, jenis kelamin, ras, dan gaya hidup. Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak semua bisa terinfeksi DBD, dan anak-anak ini jadi kelompok usia yang paling rentan.
Terlebih lagi bahwa penyakit DBD yang sampai saat ini belum juga ditemukannya obat yang spesifik yang bisa menyembuhkan virus dengue sepenuhnya, karena itu dalam melengkapi langkah pencegahan DBD selain 3M Plus dengan melakukan vaksinasi DBD yang terbukti dan manfaatnya dalam membentuk antibodi dan mencegah infeksi DBD yang lebih parah.
Karena itu, saya sangat bersyukur sekali adanya vaksin DBD hadir di Indonesia yang sudah resmi mendapatkan izin BPOM RI, disetujui digunakan dan sudah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan yang pastinya inovasi vaksin DBD ini telah melalui semua tahapan baik dari segi keamanan, kemanjuran dan kualitas.
Mari bersama-sama menjadi bagian solusi dalam upaya pencegahan DBD dengan #Ayo3MplusVaksinDBD dan bersama kita bisa menghentikan penyebaran DBD untuk generasi mendatang.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar