Persoalan malnutrisi sampai saat ini menjadi masalah yang kompleks yang tidak dapat di selesaikan oleh satu pihak saja, namun butuh usaha kolaboratif dari berbagai pihak, baik dari pemerintah, sektor swasta, organisasi non-profit dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan dalam mendukung pencegahan malnutrisi sedari dini.
Kali ini, sebagai salah satu rangkaian Pekan Sadar Malnutrisi (Malnutrition Awareness Week/MAW) 2024 yang tahun ini dilaksanakan pada tanggal 16-20 September 2024, bersama American Society for Parenteral and Enteral Nutrition (ASPEN) dan Perhimpunan Nutrisi Indonesia (INA) juga didukung oleh Nutricia Sarihusada mengadakan temu diskusi bersama Media dan Blogger dalam Malnutrition Awareness Week 2024 yang bertajuk "Wujudkan Indonesia Sehat dengan Cegah Malnutrisi Sedari Dini", dimana tujuan diadakan acara diskusi ini adalah mengedukasi masyarakat tentang pentingnya asupan gizi seimbang dalam pencegahan malnutrisi sejak dini. Temu diskusi ini diselenggarakan bertempat di Paloma Resto Jakarta, pada tanggal 17 September yang lalu.
Dalam diskusi Pekan Sadar Malnutrisi kali ini menghadirkan tiga narasumber yang ahli terkait dalam persoalan ini, diantaranya adalah Dr. dr. Luciana B.Sutanto MS, SpGK(K) - President of INA, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB - Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH - Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada.
Oleh sebab itu, untuk mengetahui apa sih malnutrisi itu, tanda dan gejala serta pencegahannya, yuk disimak…
Apa itu Malnutrisi
Istilah malnutrisi mungkin pada sebagian orang masih terdengar asing, padahal malnutrisi menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius untuk diperhatikan, bagaimana tidak, berdasarkan laporan Food and Agriculture Organization (FAO) bahwa kasus malnutrisi masih relatif tinggi terjadi sehingga menjadikan Indonesia negara peringkat ketiga di Asia Tenggara.
Malnutrisi sendiri terjadi karena adanya ketidakseimbangan asupan energi maupun nutrisi, entah itu kekurangan gizi atau kelebihan gizi pada seseorang, karena itu secara umum malnutrisi dapat dibagi menjadi dua yakni gizi kurang (undernutrisi) dan gizi lebih (overnutrition). Dari kondisi ini malnutrisi bisa menyebabkan berbagai keluhan kesehatan terutama terkait pada gangguan fungsi tubuh.
Dalam diskusi Pekan Kesadaran Malnutrisi, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menyampaikan bahwa Malnutrisi sering terjadi karena underdiagnosis, sehingga penanganan menjadi terlambat dan berdampak pada kegagalan dalam proses penyembuhan dan dapat peningkatan morbiditas dan mortalitas. Karena itulah penting sekali identifikasi malnutrisi sedini mungkin agar penanganan segera dilakukan.
Perlu diketahui bahwa malnutrisi bisa terjadi pada siapa saja tanpa memandang usia, baik laki-laki atau wanita, namun kebanyakan malnutrisi ini terjadi dialami pada anak-anak dan ibu hamil, seperti dilihat dari hasil survei kesehatan Indonesia (SKI) bahwa angka nasional prevalensi stunting dari tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 21,5 persen, dimana menunjukan hanya turun 0,1 persen dari tahun sebelumnya sebesar 21,6 persen, hal ini menunjukan bahwa penurunan stunting di 2023 masih belum cukup menggembirakan, karena targetnya pada tahun ini sebesar 18 persen.
Tanda dan Gejala Malnutrisi
Adapun tanda dan gejala yang dialami dengan kondisi malnutrisi tentunya berbeda-beda, berikut beberapa tanda dan gejala malnutrisi secara umum, yaitu :
- Berat badan turun tidak terencana
- Kehilangan selera makan dan minat terhadap makanan
- Mudah merasa lelah dan lemah
- Fungsi imunitas menurun
- Adanya pembengkakan atau akumulasi cairan
- Pusing, daya konsentrasi buruk
Sedangkan jika malnutrisi pada anak-anak tanda dan gejalanya seperti :
- Pertumbuhan yang tersendat atau kenaikan yang berkurang/sedikit
- Tidak bertambah panjang/tinggi
- Makan lebih sedikit dari biasanya
- Susah makan karena nyeri perut
- Kurang aktif
- Penurunan kinerja kognitif dan kepintaran
Jika ada salah satu tanda-tanda malnutrisi diatas, penting banget untuk mendapatkan diagnosis atau deteksi yang tepat guna pencegahan dan pengobatan sesegera mungkin.
“Malnutrisi jika tidak dikenali dan diobati, maka akan memperburuk kondisi kesehatan individu, terutama mereka yang beresiko seperti orangtua, penderita penyakit kronis, dan pasien dengan infeksi, tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik tetapi dapat beresiko kematian” ujar Dr. dr. Luciana B.Sutanto, MS, SpGK(K).
Ayo Cegah Malnutrisi Sejak Dini Demi Mewujudkan Generasi Indonesia Sehat
Untuk mencetak generasi Indonesia sehat dalam mewujudkan Indonesia emas 2045 sampai saat ini masih jadi tantangan besar terutama persoalan dalam terpenuhi kecukupan gizi yang baik, terlebih lagi stunting dan malnutrisi menjadi peer yang masih harus pikirkan dan penanganan dari berbagai pihak agar dapat dicegah sejak dini.
Foto dari kanan-kiri : Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, Dr. dr. Luciana B.Sutanto MS, SpGK(K) - President of INA dan dr. Lula Kamal |
Lanjutnya lagi menjelaskan bahwa saat ini Nutricia Sarihusada hadir sebagai perusahaan yang fokus pada nutrisi, berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui berbagai produk nutrisi, riset dan inisiatif sosial guna mencegah malnutrisi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Semoga dengan upaya dalam penanganan dan pencegahan malnutrisi sejak dini mewujudkan Indonesia merdeka dari malnutrisi.
kalau imunitas sudah menurun bisa berdampak pada datangnya macam-macam penyakit, termasuk yang tak disangka bisa menjadi gejala malnutrisi ya
BalasHapusBagus nih acaranya, penting banget emang awareness nutrisi buat anak-anak, semoga semakin luas info ini, gak cuma di pulau Jawa aja, merata se-Indonesia.
BalasHapusanakku dulu kurus banget karena TB sampai orang bilang anakku hiperaktif, stunting dll, alhamdulillah sejak masuk pondok mau makan apa saja dan sekarang udah kuliah. Tapi, ilmu ini penting banget biar mengusahakan energi positif saat tumbuh kembang anak
BalasHapusKalau angka malnutisi di Indonesia menurun maka gak ada lagi deh yg stunting atau kekurangan nutrsisi ke depannya Semoga lewat edukasi ini makin teredukasi ya masyarakat ke depannya akan nutrisi
BalasHapusLewat acara ini masyarakat akan semakin teredukasi bahwa malnutrisi harus kita cegah sejak dini demi anak-anak Indonesia yang sehat dan cerdas serta bebas stunting
BalasHapusSeneng banget dengan acara seperti ini yang mengedukasi dan menginformasikan pentingnya asupan nutrisi yang seimbang sejak dini agar terhindar dari malnutrisi.
BalasHapusEdukasi kepada masyarakat tentang malnutrisi emang penting banget yah agar bisa mencegah malnutrisi tersebut dengan asupan gizi seimbang, karena ternyata malnutrisi bukan hanya kekurangan gizi tapi juga kelebihan gizi ( over nutrition )
BalasHapusIya nih bener bener harus sadar ya
BalasHapusSoalnya kalau ga mau berusaha paham sama gizi anak, bakalan kasihan anaknya juga
Apalagi kalau sudah bermasalah dengan kesehatannya